Menanam padi organik kini bukan lagi impian bagi
petani di seluruh Indonesia. Karena menanam pada secara organik, tidak hanya
dapat meningkatkan produksinya hingga dua kali lipat dibanding cara tanam yang
menggunakan pupuk kimia. Tapi juga membuat lingkungan di sekitarnya menjadi
sehat. Karena tidak tercampur oleh pupuk kimiawi atau pestisida yang jelas
merusak lingkungan.
Padi organik yang kini tengah dikembangkan menggunakan
cara System of Rice Intensification (SRI). Beras organik hasilnya pulen dan
bisa tahan tiga hari. Produksinya juga bisa dua kali lipat dibanding sistem
tanam konvensional dimana padi SRI Organik ini menghasilkan 8-9 ton per hektar.
Sedangkan sistem konvensional hanya 4-5 ton per hektar.
Sayuran adalah komoditas yang dikonsumsi sehari-hari
oleh masyarakat sebagai sumber gizi. Namun dalam budidayanya petani memberikan
input produksi seperti pupuk dan pestisida yang terkadang berlebihan untuk menjamin
produksi dan kualitas sayuran yang dihasilkan. Sistem pertanian organik
didefinisikan kegiatan usahan tani secara menyerluruh sejak proses (prapanen)
sampai proses pengolahan hasil (pasca panen) yang bersifat ramah lingkungan dan
dikelola secara alami (tanpa penggunaan bahan kimia dan rekayasa genetika),
sehingga menghasilkan produk yang sehat dan bergzi (SNI No. 01-6729,2002).
Kelebihan dari sayuran organik kandungan mineral tinggi,rasa lebih renyah,
lebih manis, tahan disimpan dan residu kimia (pestisida dan pupuk kimia)nyang
dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kanker, sedangkan kelemahannya
kemungkinannya penampilan produknya kurang menarik (berlubang) apabila dimakan
ulat.
Ketertarikan Suroto, warga Desa Sumberngepoh,
Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur menekuni padi organik bermula
pada 1999, saat harga pupuk (kimia) melambung tinggi dan tidak terjangkau
petani kecil. Dari situ kesadaran Suroto bangkit untuk mencoba mengembangkan
pertanian organik tanpa butuh pupuk kimia.
"Saya berpikir bahwa orang zaman dulu dalam
bertani tanpa menggunakan pupuk kimia dan panennya padi melimpah. Buktinya
beras pada zaman Kerajaan Majapahit menjadi komoditas penting hingga dikirim ke
luar Jawa," ujarnya.
Pertanian organik telah dikenal di
seluruh dunia sebagai cara untuk kembali ke gaya hidup yang alami,
berkelanjutan, sehat, dan ramah lingkungan. Untuk program hari ini, kita akan
mengunjungi perkebunan organik di Austria.
Pertanian organik tidak mengunakan pupuk
kimia, pestisida, atau pupuk hewani. Tetapi perkebunan ini menghasilkan panen
tahunan yang berlimpah. Mari kita bertemu dengan Helmut untuk mencari tahu
bagaimana mewujudkannya.