NATURE, SUISTANABLE, AND HARMONIC AGRICULTURE

Produk

Beras Organik "Sukapura"

Beras organik ini merupakan hasil produksi dari gabungan kelompok tani kabupaten Tasikmalaya atau biasa disebut "simpatik"


Saat ini beras organic semakin diminati masyarakat dan telah menjadi trend konsumsi dunia. Dengan beraneka warna yang disajikan, beras organic semakin diminati untuk dikonsumsi. Warna-warni alami beras organik, yakni brown rice(beras coklat), red rice (beras merah), pink Rice (beras pink) dan beras putih. Beras coklat dihasilkan dari gabah varietas Sintanur yang tidak diproses pemutihan. Ada beras organik berwarna coklat, merah, hitam, pink dan putih, dimana beras-beras premium itu telah diekspor ke Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa.
Beras organik bisa dipastikan bebas dari pestisida dan bahan kimia lain, sehingga aman dikonsumsi balita, orang dewasa, hingga manula. Bahkan, secara teori keunggulan beras organik terletak pada kandungan nutrisi dan mineralnya yang tinggi serta kandungan glukosa, karbohidrat dan protein yang lebih mudah terurai.
Adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik Tasikmalaya Jawa Barat  yang telah memproduksi beras organik berwarna-warni tersebut, dengan total produksi beras organik mencapai 6 ton/ bulan. Adapun total produksi husus untuk padi organik, potensi produksi gabah di Tasikmalaya mencapai lebih dari 2.500 ton per musim panen atau sekitar 5.000 ton per tahun (1 tahun 2 kali panen). Jumlah tersebut didapat dari lahan SRI seluas 368 hektar dengan rata-rata per hektar menghasilkan padi hingga 7,7 ton.
Kendati telah diekspor ke sejumlah negara, konsumsi beras organik belum memasyarakat di darah asalnya. Harga jual hingga dua kali lipat beras di pasaran, menjadi salah satu alasan masyarakat tidak membeli beras organik. Wajar bila harga beras organik lebih mahal, karena teknik budidayanya tergolong rumit dibanding teknik konvensional. Selain itu, biaya pengolahan berasnya pun cukup mahal. Untuk satu ton beras organik berwarna, biaya untuk pemisahannya mencapai Rp 24 juta, karena pemisahan beras berwarna dan yang berwarna putih dilakukan secara manual dan dipilah satu per satu. Untuk plastik pembungkusnya bukan asal plastik, melainkan dipesan khusus dan ada batas minimal pesanan sebanyak min. 5 kuintal. Dengan plastik khusus ini maka kemasan beras 5 kg bisa difakum (dihilangkan udaranya) agar tahan lebih lama ketika disimpan.
Selain itu masih ada biaya sertifikasi beras organik. Dari 5.700 ha sawah padi yang ada di Tasikmalaya, hanya sekitar 360 ha yang telah mendapatkan sertifikasi organik dengan total biaya mencapai Rp 0,5 miliar.

Sumber

Design by Chocrz Blue Ice | Blogger Template by Chocrz Blue Ice